Profil Desa Tirtosari

Ketahui informasi secara rinci Desa Tirtosari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Tirtosari

Tentang Kami

Profil Desa Tirtosari, Sawangan, Magelang. Mengupas peran vitalnya sebagai sumber mata air kehidupan yang menopang PDAM, lumbung padi produktif, dan sentra perikanan air tawar di lereng barat Gunung Merapi yang subur dan aman.

  • Sumber Mata Air Utama Regional

    Sesuai dengan namanya ("Intisari Air"), desa ini merupakan lokasi mata air vital yang menjadi salah satu sumber utama pasokan air bersih untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Magelang.

  • Ekonomi Tiga Pilar Berbasis Air

    Perekonomiannya ditopang secara kokoh oleh tiga sektor yang sepenuhnya bergantung pada kelimpahan air: penyediaan air baku, pertanian padi sawah irigasi intensif, dan budidaya perikanan air tawar.

  • Lumbung Pangan Ganda (Padi dan Ikan)

    Berfungsi sebagai lumbung pangan ganda yang sangat produktif, menghasilkan beras sebagai sumber karbohidrat dan ikan sebagai salah satu sumber protein utama bagi wilayah sekitarnya.

XM Broker

Nama adalah doa dan bagi Desa Tirtosari di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, nama adalah takdir yang menyejahterakan. "Tirtosari", yang berasal dari kata "tirto" (air) dan "sari" (inti atau esensi), secara harfiah berarti "intisari air". Nama ini secara sempurna menggambarkan identitas desa sebagai sebuah oase, sebuah sumber mata air kehidupan yang alirannya menjadi berkah bagi ribuan jiwa, baik di dalam maupun di luar batas wilayahnya. Kehidupan di Tirtosari adalah sebuah simfoni yang dialiri oleh gemericik air: air jernih yang dipasok untuk kebutuhan perkotaan, air irigasi yang menghidupi lumbung padi, dan air kolam yang menumbuhkan ribuan ikan. Inilah Desa Tirtosari, sebuah potret komunitas yang berhasil memakmurkan diri dengan menjaga dan mengelola anugerah alamnya yang paling berharga.

Geografi dan Demografi: Oase di Kaki Gunung

Secara geografis, Desa Tirtosari terletak di kawasan lereng bawah bagian barat daya Gunung Merapi. Posisinya yang landai dan subur menjadikannya salah satu wilayah paling potensial untuk pengembangan pertanian lahan basah dan perikanan di Kecamatan Sawangan. Desa ini menjadi bukti bahwa kekayaan lereng Merapi tidak hanya berupa tanah subur di ketinggian, tetapi juga mata air murni di kaki-kakinya.Berdasarkan data administratif, Desa Tirtosari memiliki luas wilayah sekitar 1,59 kilometer persegi (km2). Wilayahnya berbatasan dengan Desa Gondowangi di sebelah utara. Di sisi timur, berbatasan dengan Desa Podosoko dan Desa Sawangan. Sementara di sebelah selatan dan barat, berbatasan langsung dengan wilayah Kecamatan Candimulyo dan Muntilan. Posisinya di dataran rendah yang menjadi jalur perlintasan antar kecamatan ini mendukung perannya sebagai pusat produksi dan distribusi pangan.Menurut data kependudukan terkini, Desa Tirtosari dihuni oleh sekitar 3.550 jiwa. Dengan luas wilayahnya yang relatif kecil, tingkat kepadatan penduduknya sangat tinggi, mencapai 2.233 jiwa per kilometer persegi. Populasi yang padat ini hidup secara harmonis dengan memanfaatkan secara maksimal setiap jengkal lahan dan setiap tetes air yang tersedia, menunjukkan intensitas dan produktivitas wilayah yang luar biasa.

Jantung Sumber Mata Air: Penopang Kebutuhan Air Regional

Keistimewaan absolut yang menjadi jantung kehidupan Desa Tirtosari adalah keberadaan sumber mata air atau umbul yang melimpah dengan debit yang sangat besar dan stabil sepanjang tahun. Mata air ini merupakan anugerah geologis yang tak ternilai, menjadi sumber kehidupan dalam arti yang paling harfiah.Peran vital pertama dari sumber mata air ini adalah sebagai salah satu penyuplai utama air baku untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Magelang. Air jernih dari Tirtosari dialirkan melalui pipa-pipa untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi puluhan ribu penduduk di wilayah perkotaan, termasuk Muntilan dan sekitarnya. Peran ini menempatkan Desa Tirtosari pada posisi yang sangat strategis dan terhormat sebagai penjaga ketahanan air untuk wilayah yang lebih luas. Kesadaran masyarakat akan peran penting ini mendorong adanya upaya kolektif untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kawasan mata air.

Lumbung Padi: Produktivitas Tinggi Berkat Irigasi Abadi

Aliran air dari mata air yang melimpah menjadi berkah utama bagi sektor pertanian. Desa Tirtosari adalah sebuah lumbung padi yang sesungguhnya. Hamparan sawah yang terbentang luas di seluruh penjuru desa mendapatkan pasokan air dari jaringan irigasi teknis yang nyaris tidak pernah kering.Kondisi "irigasi abadi" ini memungkinkan para petani di Tirtosari untuk menerapkan pola tanam padi secara intensif, seringkali mencapai tiga kali panen dalam setahun (IP 300). Produktivitas yang sangat tinggi ini menjadikan Tirtosari sebagai salah satu desa penyumbang surplus beras terbesar di Kecamatan Sawangan. Keberhasilan ini tidak hanya menjamin ketahanan pangan bagi warga desa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi stabilitas pasokan pangan di tingkat kabupaten.

Sentra Perikanan Air Tawar: Memanen Berkah dari Aliran Air

Keunggulan Desa Tirtosari tidak berhenti pada padi. Kelimpahan air bersih dengan aliran yang konstan menciptakan kondisi ideal untuk pengembangan sektor perikanan air tawar. Desa ini dikenal sebagai salah satu sentra budidaya ikan yang penting di Magelang. Kolam-kolam ikan milik warga tersebar di banyak lokasi, memanfaatkan aliran air dari saluran irigasi.Berbagai jenis ikan air tawar seperti nila, lele, gurami, dan ikan mas dibudidayakan secara profesional oleh masyarakat. Sektor perikanan ini menjadi pilar ekonomi ketiga yang sama kuatnya dengan penyediaan air baku dan pertanian padi. Perikanan memberikan sumber pendapatan alternatif yang sangat menguntungkan sekaligus menjadi pemasok protein hewani yang penting bagi masyarakat. Desa Tirtosari secara efektif berfungsi sebagai lumbung pangan ganda: penghasil karbohidrat dari padi dan penghasil protein dari ikan.

Stabilitas di Zona Aman untuk Perekonomian Berbasis Air

Seluruh model ekonomi berbasis air yang kompleks dan produktif di Desa Tirtosari dapat berjalan lancar berkat satu faktor kunci: stabilitas dan keamanan dari ancaman bencana. Lokasi desa yang berada jauh di lereng bawah menempatkannya di zona yang sangat aman dari bahaya primer erupsi Gunung Merapi.Rasa aman ini sangat krusial. Infrastruktur vital seperti instalasi pengambilan air PDAM, jaringan irigasi permanen, dan kolam-kolam ikan membutuhkan investasi jangka panjang dan lingkungan yang stabil. Kondisi geografis yang aman memungkinkan masyarakat dan pemerintah untuk berinvestasi dan membangun sistem ekonomi yang berkelanjutan tanpa rasa khawatir akan ancaman bencana alam yang dapat merusak segalanya dalam sekejap.

Penutup

Desa Tirtosari adalah perwujudan sempurna dari namanya. Desa ini telah menunjukkan bagaimana sebuah komunitas dapat tumbuh dan makmur dengan mengenali, menjaga, dan mengelola potensi terbesarnya, yaitu air. Dengan tiga pilar ekonomi yang kokoh—penyediaan air bersih, pertanian padi, dan perikanan—Tirtosari tidak hanya menyejahterakan warganya sendiri, tetapi juga memberikan kontribusi fundamental bagi kehidupan masyarakat di wilayah yang lebih luas. Masa depan Desa Tirtosari akan terus bersinar cerah selama masyarakatnya tetap memegang teguh komitmen untuk melestarikan sumber mata air, sang intisari kehidupan yang menjadi anugerah terbesar bagi mereka.